Dalam kitab tafsir ini Al-Maraghy mengatakan bahwa masyarakat tentu membutuhkan kitab-kitab tafsir yang mampu memenuhi kebutuhan mereka, disajikan secara sistematis, diungkapkan dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti, dan masalah-masalah yang dibahas benar-benar didukung dengan hujjah , bukti-bukti nyata serta berbagai percobaan yang diperlukan. Bisa pula dinukilkan pendapat-pendapat para ahli dalam berbagai cabang ilmu yang berkait erat dengan Al-Qur'an, selaras dengan syarat penyajian yang harus sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan modern. Kita juga harus mengesampingkan permasalahan yang berkait dengan ceritera-ceritera yang bisa dipakai oleh para muffasir terdahulu, sebab ceritera-ceritera tersebut justru bertentangan dengan kebenaran. Hanya kepada Allah kami memohon taufiq dan petunjuk, serta menuntun kami kejalan yang lurus. (Awal Muharram 1365 H - Ahmad Musthafa Al-Maraghy).
Metode Penulisan Tafsir Al-Maraghi:1. Menyampaikan Ayat-ayat di Awal Pembahasan.Setiap pembahasan dimulai dengan satu atau lebih ayat Al-Qur'an yang disusun sedemikian rupa untuk memberikan pengertian yang menyatu.2. Penjelasan Kata-kata.Disertakan penjelasan kata secara bahasa untuk kata yang sulit dipahami.3. Pengertian Ayat Secara Ijmal.Makna ayat secara ijmal akan memberikan pengertian global sebelum memasuki pengertian tafsir.4. Asbabu'n-Nuzul (Sebab-sebab Turun Ayat).Dilengkapi dengan penjelasan Sebab-sebab Turun Ayat tertentu.5. Mengesampingkan Istilah-istilah yang berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Yang dimaksud ilmu pengetahuan disini misalnya Ilmu Sharaf, Nahwu, Balaghah dan sebagainya. Ilmu ini dianggap ilmu khusus (spesifik) yang akan menghambat pemahaman tafsir.6. Gaya Bahasa Para Mufassir.Gaya Bahasa yang mudah dicerna oleh alam pikiran saat ini dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.7. Pesatnya Sarana Komunikasi di Masa Modern.Sesuai dengan perkembangan sarana komunikasi, maka bahasa tafsir sebagai bahasa komunikasi perlu memiliki sifat sederhana yang mudah dimengerti maksud tujuannya.8. Seleksi terhadap Kisah-kisah yang terdapat dalam Kitab-kitab Tafsir.Kisah-kisah yang dianggap kurang ilmiah dikhawatirkan dapat menimbulkan kontradiktif dengan akal-sehat bahkan mungkin bertentangan dengan maksud ayat yang ditafsirkan9. Jumlah Juz Tafsir.Kitab tafsir ini disusun menjadi 30 jilid , setiap jilid satu juz Al-Qur'an, dengan maksud mempermudah para pembaca.
SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI
Info yang menarik dan mendidik...
BalasHapusTerima kasih tulisan menariknya...
BalasHapus